Halo Pengunjung Yang Terhormat

Selamat Datang di Blog saya. Isi blog ini emang campur-campur. Ada tentang curhatan , artikel tentang suatu fakta, pemikiran, entertainment, dan sebagainya yang bisa pembaca baca-baca sendiri. Semoga ada manfaatnya ya....Semoga... :)

Selasa, 30 Agustus 2011

Sang Filatelis

Tanggal 2708 kemarin, pak pos datang ke rumahku untuk mengantar 2 surat. Yang pertama kartu ucapan Lebaran dari kantor ayah. Yang kedua surat undangan orang tua dari Fakultas Psikologi UGM. Awalnya sih aku kira ada surat untukku dari IC tentang hasil tes minat dan bakat,tapi ternyata memang belum datang. Setelah membaca, kuamati perangko yang menempeldi plastik kartu ucapan Lebaran ayah, mudah dikeletek rupanya. Saat itu di ruang tamu hanaya ada aku dan ibu. Lalu aku teringat hobi ibu waktu masih muda dulu, sebuah hobi yang kurasa sudah jarang sat ini, Filateli.

Kubuka-buka untuk mencari sebuah tempat untuk menyelipkan dua perangko berjajar tersebut, tapi ternyata sudah tak ada tempat. Buku filateli ibu yang berwarna hijau itu bahkan hanya menyisakan lembaran plastik mika antar 2 lembar. Disitulah akhirnya kurekatkan si perangko baru. Mulailah ibu bercerita tentang pengalamannya (lagi) menjadi seorang filateli. Sebab awal ibu mengumpulkan perangko adalah karena ibu dulu suka menulis karya baik puisi maupun cerpen di majalah-majalah. Ketika tulisannya dimuat maka si majalah akan mengirim surat atau wesel untuk ibu. Iseng-iseng, disimpannya perangko itu. Lama-lama ia jadi suka mengumpulkan perangko-perangko itu. “kayaknya sejak ibu SMP”, kata ibu ketika kutanya sejak kapan hobinya itu. Perangko-perangko itu juga seringkali menggambarkan apa yang lagi booming saat itu. Misalnya didirikan ASEAN maka gambar perangkonya lambang ASEAN. Trus pas zamannya pak Suharto jadi presiden, maka gambar perangkonya pak Suharto. ” Coba lihat harganya”,kata ibu. Dengan hati-hati kubuka satu persatu halamannya, “350 rupiah, 10 rupiah, 4 rupiah….nah ini disini yang paling murah 2 rupiah”. Aku liat angka tahun pada perangko 2 rupiah tersebut, ternyata tahun 1967. Bahkan saat itu umur ibu baru 3 tahun. Mustahil. Ya tentu saja. Perangko itu didapat ibu dari surat-surat embah yang sudah lama-lama. Katanya ibu berburu perangko dari surat-surat untuk embah bahkan sampai berburu perangko di suratyang ditujukan untuk sekolah. Ibu bilang, “jadi, temen-temennya ibu yang dapet surat waktu mau ngambil surat tu dah gak ada perangkonya”, hehehe…trus katanya berfilateli di sekolah itu juga menimbulkan persaingan diantara yang hobi filateli juga. Siapa yang cepat maka dia yang dapat. Itu prinsipnya.

Selesai membuka-buka buku itu, ibu mengambil buku lain dari lemari kaca. Buku yang ini adalah buku biasa yang bercover batik warna merah. Di halaman depannya ada tulisan J`taim…..Chѐri, bahasa perancis yang artinya aku mencintaimu kekasihku, ahaha…apa coba nyambungnya. Pokoknya di dalam buku itu ada macam2. Ada lirik lagu2 jadul yang mungkin ibu suka, trus ada sebagian karya-karya ibu yang dimuat di majalah, trus ada juga perangko-perangko yang ditempel, bahkan ni ya ada guntingan gambar aneka burung sama baju adat beberapa daerah, yang ternyata kata ibu,” tau nggak ini darimana? Ini semua dari korek api”. O my God, ibu iseng bgt ngguntingin begituan.

Ya begitulah, aku bisa ngerasain serunya jadi filateli. Bahkan aku pingin nyimpen buku itu nantinya, bukan untuk ngejual tu perangko-perangko itu ke kolektor benda kuno(lah?) tapi untuk ya pingin nyimpen aja. Zaman sekarang masih ada filtelis gak ya? Kan sekarang zamannya internet, tinggal kirim surat via email, atau lewat jejaring sosial, atau langsung aja telepon atau SMS. Dan pos pun semakin ditinggalkan.

(29/8)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar